Komponen Dalam Program Pendidikan Individu

Komponen adalah bagian-bagian atau elemen yang membentuk suatu sistem atau kesatuan yang lebih besar. Dalam konteks program pendidikan, komponen mengacu pada bagian-bagian penting yang harus dipertimbangkan dan diatur agar program pendidikan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Setiap komponen memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda, namun keseluruhannya saling terkait dan saling mendukung dalam membentuk program pendidikan yang komprehensif dan berkesinambungan.

Komponen yang harus tercantum dalam rancangan PPI ada sebanyak lima diantaranya sebagai berikut.

Karakteristik PDBK

Karakteristik yang dimaksud adalah kondisi awal PDBK mencakup semua aspek yang terkait keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di kelas. Misalnya gambaran mengenai kemampuan akademik, tingkat kemampuan berkomunikasi, kemungkinan adanya pola perilaku khusus, gambaran mengenai keterampilan untuk menolong diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari, hingga bakat vokasional.

Tujuan

Tujuan PPI biasanya dituangkan berdasarkan kerangka waktu yang terbagi atas tujuan jangka pendek (tujuan pembelajaran) dan tujuan jangka panjang (capaian pembelajaran). Tujuan dirumuskan dalam kalimat yang spesifik, operasional dan terukur.

  1. Tujuan jangka panjang

    Tujuan jangka panjang dituangkan dalam kurun waktu satu tahun ajaran. Namun tujuan jangka panjang dapat dipecah ke dalam beberapa tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang dalam pedoman ini adalah Capaian Pembelajaran (CP).

  2. Tujuan jangka pendek

    Tujuan jangka pendek berorientesi pada kebutuhan peserta didik (student oriented) disusun dan dikembangkan untuk mencapai kemampuan-kemampuan yang lebih spesifik (dapat diamati dan dapat diukur). Kurun waktu tujuan jangka pendek sesuai dengan kebutuhan masing-masing PDBK. Tujuan jangka pendek dalam pedoman ini adalah Tujuan Pembelajaran (TP).

Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran

Deskripsi pelayanan pembelajaran meliputi:

  1. Materi yang diberikan.
  2. Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi.
  3. Media/alat bantu pembelajaran apa yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran.
  4. Penanggung jawab PPI yang sudah dirancang.

Selain itu, layanan pendidikan khusus juga perlu memperhatikan layanan khusus yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan PDBK. Sebagai contoh, layanan terapi wicara (speech therapy) perlu disediakan bagi PDBK dengan hambatan wicara, dan berbahasa, atau layanan fisioterapi (physiotherapy) diupayakan bagi PDBK dengan gangguan gerak-motorik.

Waktu dan lamanya Pemberian Layanan

Selain menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, waktu dimulainya kegiatan pembelajaran, durasi/waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan, dan estimasi waktu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan hal-hal yang juga perlu dirumuskan dalam rancangan PPI.

Asesmen Formatif dan Sumatif

Dalam komponen PPI, penilaian (asesmen formatif dan sumatif) dirumuskan dengan menetapkan kriteria capaian dan prosedur penilaian. Kriteria yang menjadi acuan atau patokan bukan acuan norma, melainkan perbandingan capaian performa PDBK antara kondisi awal dengan sesudah pelaksanaan PPI. Sifat penilaian (asesmen formatif dan sumatif) adalah sebagai berikut a. Menyeluruh, b. Berkesinambungan, c. Merupakan tahapan yang berulang (cyclical), d. Kemajuan belajar diukur secara teratur dan periodik.

Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran layaknya pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, terbagi menjadi tiga kegiatan, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

  1. Kegiatan Pendahuluan

    Tenaga pendidik menciptakan kesiapan belajar peserta didik dengan menumbuhkan motivasi/perhatian mereka dengan memberitahu tujuan (kemampuan) yang diharapkan, materi yang akan diajarkan, alternatif belajar yang akan ditempuh, menunjukkan manfaat materi yang dipelajari, dan membuat kaitan belajar dengan meminta peserta didik mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

  2. Kegiatan Inti

    Pilihan kegiatan inti dilihat dari cara tenaga pendidik memberikan materi.
    Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih dengan bimbingan. Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih (keterampilan/sub-keterampilan) dengan bimbingan (bantuan atau prompts) dari tenaga pendidik. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.
    Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih tanpa bimbingan Peserta didik mempraktikkan tugas yang dipilih (keterampilan/sub-keterampilan) tanpa bimbingan namun tetap diberikan kontrol melalui suatu kriteria yang ditetapkan. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.

  3. Kegiatan Penutup

    Kegiatan penutup secara garis besar adalah kegiatan yang berkaitan bertujuan mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

    • Peserta didik mempraktikkan keseluruhan tugas dengan kriteria yang ditetapkan. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.
    • Peserta didik mempraktikkan berbagai tugas sejenis dengan yang dipilih peserta didik. Mereka mempraktikkan tugas yang disajikan dalam berbagi materi dan buku kerja, dan dalam berbagai setting (ruang, sumber, kelas regular, dan rumah) dengan suatu kriteria yang ditentukan. Tenaga pendidik memberikan penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.

sumber: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan/panduan-panduan-kurikulum-merdeka

Mungkin Anda juga menyukai