Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran Discovery Learning atau Pembelajaran Penemuan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa di mana siswa didorong untuk secara aktif menemukan dan membangun pengetahuan mereka sendiri melalui proses penyelidikan dan pemecahan masalah. Dalam model ini, siswa tidak diberikan informasi secara langsung, melainkan mereka dibimbing untuk menemukan sendiri melalui berbagai kegiatan dan pengalaman belajar.

Discovery Learning atau Pembelajaran Penemuan adalah gaya belajar aktif yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Dengan kata lain, siswa secara aktif menemukan pengetahuan baru melalui proses penyelidikan dan pemecahan masalah alih-alih menerima informasi secara langsung dari guru.

Tujuan

Model pembelajaran Discovery Learning memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  • Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep dan prinsip-prinsip
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam belajar
  • Mengembangkan kemandirian dan rasa tanggung jawab belajar
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi

Langkah-langkah Penerapan

Model Pembelajaran Discovery Learning atau Pembelajaran Penemuan memiliki struktur dan tahapan yang jelas untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Berikut adalah sintak pembelajaran Discovery Learning:

Tahap Persiapan
  1. Memilih dan Menyusun Materi Pembelajaran: Guru memilih dan menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa.
  2. Menyiapkan Pertanyaan Panduan: Guru menyiapkan pertanyaan panduan untuk membantu siswa dalam proses penemuan. Pertanyaan panduan harus terbuka dan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
  3. Menyiapkan Media dan Sumber Belajar: Guru menyiapkan media dan sumber belajar yang diperlukan untuk mendukung proses penemuan siswa. Media dan sumber belajar dapat berupa buku, artikel, video, gambar, atau alat peraga.
  4. Membuat Lembar Penilaian: Guru membuat lembar penilaian untuk menilai partisipasi dan hasil penemuan siswa selama pembelajaran.
Tahap Pelaksanaan
  1. Stimulasi: Guru memberikan rangsangan awal kepada siswa untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan minat mereka terhadap materi pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengajukan pertanyaan, menunjukkan gambar atau video, atau menceritakan sebuah kisah.
  2. Orientasi: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran.
  3. Pengorganisasian Siswa: Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, dengan mempertimbangkan kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang siswa.
  4. Penyampaian Pertanyaan Panduan: Guru menyampaikan pertanyaan panduan kepada siswa untuk membantu mereka dalam proses penemuan.
  5. Kegiatan Penemuan: Siswa melakukan kegiatan penemuan untuk menemukan dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Kegiatan ini dapat berupa diskusi kelompok, eksperimen, observasi, atau pemecahan masalah.
  6. Presentasi Hasil Penemuan: Siswa mempresentasikan hasil penemuan mereka kepada kelompok lain atau kepada seluruh kelas.
  7. Diskusi dan Refleksi: Guru memimpin diskusi dan refleksi dengan siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa diminta untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran mereka selama mengikuti pembelajaran Discovery Learning.
  8. Penguatan Konsep: Guru memberikan penguatan konsep dan rangkuman materi pembelajaran.
  9. Penilaian Kinerja: Guru melakukan penilaian kinerja siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Tahap Penutup
  1. Penutup: Guru memberikan kesimpulan dan penekanan pada poin-poin penting dalam materi pembelajaran.
  2. Evaluasi: Guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitasnya.
  3. Tindak Lanjut: Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.

Catatan:

  • Guru dapat memodifikasi sintak pembelajaran Discovery Learning sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pembelajaran di kelas.
  • Penting untuk menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan saling mendukung dalam penerapan Discovery Learning.
  • Guru perlu memberikan bimbingan dan arahan yang jelas kepada siswa selama pembelajaran berlangsung.

Kelebihan

Model pembelajaran Discovery Learning memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  • Meningkatkan pemahaman siswa yang lebih mendalam dan bermakna
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam belajar
  • Mengembangkan kemandirian dan rasa tanggung jawab belajar
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi

Kekurangan

Model pembelajaran Discovery Learning juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  • Memerlukan waktu dan persiapan yang cukup banyak
  • Memerlukan guru yang terampil dalam mengelola kelas dan memfasilitasi pembelajaran
  • Mungkin tidak cocok untuk semua mata pelajaran
  • Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan dalam belajar mandiri

Contoh Penerapan

Model pembelajaran Discovery Learning dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran, seperti sains, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan IPS. Berikut adalah contoh penerapan model Discovery Learning pada mata pelajaran sains:

  • Materi pelajaran: Fotosintesis
  • Kegiatan belajar:
    • Siswa mengamati tanaman hijau dan mencatat hasil pengamatannya.
    • Siswa membaca buku dan artikel tentang fotosintesis.
    • Siswa melakukan eksperimen untuk membuktikan proses fotosintesis.
    • Siswa mendiskusikan hasil eksperimen mereka dan menarik kesimpulan tentang fotosintesis.
    • Siswa mempresentasikan hasil penemuan mereka kepada kelas.

Kesimpulan

Model pembelajaran Discovery Learning adalah strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dan mengembangkan berbagai keterampilan penting. Model ini dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dan memiliki banyak manfaat bagi siswa.

Mungkin Anda juga menyukai