Laporan Kemajuan Peserta Didik

Laporan kemajuan peserta didik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu laporan prestasi akademik dan laporan pencapaian.

Laporan prestasi akademik

Laporan ini berisi pencapaian dari kemampuan dasar yang diidentifikasi dalam kurikulum. Prestasi akademik peserta didik dalam mata pelajaran tertentu dapat dilaporkan dalam bentuk angka. Laporan hasil belajar hendaknya memberikan informasi tentang hasil belajar peserta didik dalam hal kemampuan penguasaan mata pelajaran tertentu dan tingkat penguasaannya. Laporan juga dapat berisi catatan pendidik tentang pencapaian kemampuan tertentu sebagai masukan kepada peserta didik dan orang tua untuk membantu mereka meningkatkan prestasi.

Laporan pencapaian

Merupakan laporan yang menggambarkan internalisasi dan kristalisasi kualitas pribadi peserta didik setelah belajar melalui berbagai kegiatan (baik internal, ekstrakurikuler dan kursus) dalam kurun waktu tertentu. Sesuai standar yang ditetapkan dalam mata pelajaran, hasil belajar peserta didik dibandingkan dengan kemampuannya sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. Tingkat pencapaian hasil belajar yang ditentukan dalam kurikulum dibagi menjadi delapan tingkat atau rincian untuk dikembangkan. Kedelapan tingkat ini berbeda dengan tingkat kelas satuan pendidikan. Selain itu, tingkat pencapaian peserta didik pada setiap mata pelajaran tidak selalu sama dengan peserta didik lainnya.

Tahap terakhir dari proses evaluasi adalah penggunaan atau pemanfaatan hasil evaluasi yang berupa laporan. Laporan kemajuan tersebut bertujuan untuk memberikan umpan balik secara langsung atau tidak langsung kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk membantu peserta didik lebih baik guna memahamkan dan menjelaskan kepada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, dan membantu pendidik mengembangkan rencana pelajaran. Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah memberikan umpan balik (feedback) secara langsung maupun tidak langsung kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran. Umpan balik adalah cara di mana pendidik memungkinkan peserta didik untuk menutup kesenjangan untuk mempromosikan pembelajaran dan meningkatkan kinerja. Umpan balik dapat digunakan sebagai alat bagi pendidik untuk membantu peserta didik dan menjadikan kegiatan belajar mereka sebagai alat. Lebih baik tingkatkan kinerja mereka. Jika hasil pekerjaan mereka mendapat umpan balik dari pendidik, peserta didik akan dapat mengukur penguasaan materi mereka. Umpan balik ini dapat dilakukan secara langsung, dalam bentuk tertulis atau dalam demonstrasi. Saat memberikan masukan, pendidik harus memperhatikan kualitas pekerjaan peserta didik dan tidak membandingkannya dengan pekerjaan peserta didik lain. Karena hal ini akan membuat peserta didik merasa lebih lemah dan rendah diri. Umpan balik memberikan saran dan perbaikan, sehingga peserta didik termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil karyanya. Crooks (2001) menyimpulkan bahwa umpan balik berguna untuk memotivasi peserta didik dan harus difokuskan pada:

  1. Kualitas hasil karya peserta didik tidak bisa dibandingkan dengan hasil karya peserta didik lainnya.
  2. Cara kerja peserta didik yang spesifik dapat ditingkatkan.
  3. Untuk menambah beban kerja peserta didik harus dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.

Dalam prakteknya masih banyak pendidik yang belum memahami hasil evaluasi atau penggunaan hasil evaluasi, oleh karena itu hasil evaluasi formatif atau sumatif (misalnya) lebih banyak digunakan untuk mengetahui kemajuan kelas dan pengisian nilai akademik. Namun demikian, untuk lebih memahami maksud dari hasil evaluasi ini, kita dapat mereviewnya dari berbagai aspek yang relevan, yaitu:

  1. Bagi peserta didik, hasil penilaian dapat digunakan untuk: 1) Membangkitkan minat dan motivasi untuk belajar. 2) Membentuk sikap positif terhadap pembelajaran. 3) Membantu peserta didik memahami dengan lebih baik. 4) Membantu peserta didik memilih metode pembelajaran yang benar 5) Memahami kedudukan peserta didik
  2. Bagi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan untuk: 1) Promosi peserta didik, seperti promosi kelas atau kelulusan. 2) Mendiagnosis kekurangan atau kelemahan peserta didik, baik sendiri maupun dalam kelompok. 3) Menentukan pengelompokan dan lokasi peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing 4) meningkatkan umpan balik dari sistem pembelajaran. 5) Mempersiapkan laporan kepada orang tua untuk menjelaskan tumbuh kembang peserta didik. 6) Digunakan sebagai dasar pengembangan RPP. 7) Menentukan apakah pembelajaran remedial diperlukan.
  3. Bagi orang tua, hasil evaluasi dapat digunakan untuk: 1) Memahami kemajuan belajar peserta didik. 2) Menginstruksikan peserta didik untuk mempelajari kegiatan di rumah. 3) Menentukan pendidikan lanjutan ditentukan sesuai dengan kemampuan anak. 4) memperkirakan probabilitas keberhasilan atau kegagalan anak di bidang pekerjaan.
  4. Bagi administrator lembaga pendidikan hasil evaluasi dapat digunakan untuk: 1) Menentukan penempatan peserta didik. 2) Menentukan kenaikan kelas. 3) Pengelompokan peserta didik mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia. Mengenai penggunaan hasil evaluasi di atas mencerminkan tindak lanjut (follow up) dari kegiatan evaluasi itu sendiri, serta menunjukkan fungsi dan peran evaluasi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk tujuan lain.

Dengan kata lain, jika memang sulit untuk melaksanakan diagnosa dan bimbingan tersebut, maka tentunya pendidik harus mencari alternatif metode evaluasi hasil, seperti mengulang pelajaran dan memperbaiki proses pembelajaran. Setiap program pendidikan yang dilakukan tidak selalu berjalan mulus, tentunya perlu dilakukan evaluasi kembali untuk menindaklanjuti apakah prosedur yang dijalankan sudah berjalan sesuai rencana. Setelah evaluasi dikembangkan, kemudian diterapkan kembali untuk melihat apakah evaluasi tersebut berhasil, untuk mengetahui apakah dampaknya lebih baik atau menurun.

Dengan adanya evaluasi secara umum diharapkan mampu memberi masukan tentang program pendidikan yang sudah ada baik dari sisi kelebihan maupun kekurangannya ketika sudah berada dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Dengan kata lain, dengan evaluasi ini diharapkan mampu meningkatkan akuntabilitas, sebagai pembelajaran yang dinamis, memberi kesempatan kepada pembuat keputusan untuk memperbaiki program pendidikan yang sedang berjalan dan pada akhirnya akan membantu pengalokasian dana yang lebih baik.

Data hasil penilaian sebaiknya dilaporkan kepada semua staf sekolah agar semua dapat mengetahui bagaimana kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

  1. Laporan Kepada Kepala Sekolah
    Kepada kepala sekolah dilaporkan prestasi atau hasil belajar para siswa sesuai dengan bidang studi yang dijalaninya, termasuk perkembangan belajar siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah. Hasil belajar siswa disampaikan dalam bentuk yang ringkas, tetapi jelas sehingga dapat dipahami kepala sekolah. Melalui laporan tersebut kepala sekolah dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam bidang studi tertentu.
  2. Laporan Kepada Wali Kelas
    Laporan hasil penilaian kepada wali kelas berupa nilai masak untuk digunakan dalam pengisian nilai raport. Oleh sebab itu, laporan kemajuan harus lengkap untuk setiap siswa. Nilai hasil belajar yang dilaporkan sudah mempertimbangkan hasil ter formatif dan sumatif, termasuk catatan khusus yang dibuat oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa selama menempuh pengalaman belajarnya.
  3. Laporan Kepada Guru Pembimbing
    Guru pembimbing memerlukan laporan khusus dari setiap guru mata pelajaran mengenai siswa yang ia bimbing, yang mencakup kesulitan belajar, disiplin dan motivasi, penyesuaian diri, kasus kenakalan, kehidupan pribadi baik nama siswa, latar belakang keluarga, identitas, dan prestasi belajarnya. Laporan kemajuan penilain hasil belajar dari guru bidang studi kepada staf sekolah lainnya merupakan salah satu alat dalam memecahkan persoalan belajar para siswa dalam rangka meningkatkan kualitas penididikan di sekolah.

Semakin sering tukar informasi maka semakin baik pula hasil yang dicapai dalam perbaikan kegiatan belajar mengajar di sebuah sekolah atau lembaga pendidikan. Oleh karena itulah maka pelaporan hasil penilaian mutlak diperlukan oleh setiap lembaga pendidikan yang ingin memajukan taraf pengetahuan sumber daya manusia

Mungkin Anda juga menyukai