Bersifat Divergen dan Multirepresentasi (Soal HOTS)

Soal HOTS yang bersifat divergen dirancang untuk mendorong siswa berpikir secara kreatif, menghasilkan pemikiran baru, dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan jawaban atau solusi. Soal-soal ini tidak memiliki jawaban yang satu dan benar, melainkan memungkinkan berbagai pendekatan dan sudut pandang yang berbeda. Contoh soal HOTS yang bersifat divergen: 1) Bagaimana Anda akan mengubah sistem pendidikan yang ada agar lebih relevan dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang tidak pasti? 2) Jelaskan tiga skenario berbeda tentang bagaimana teknologi akan mempengaruhi pekerjaan dan karier di masa depan. 3) Bagikan lima ide inovatif tentang bagaimana mendukung keberlanjutan lingkungan di komunitas Anda. dam masih banyak lagi contohnya.

Bersifat Divergen

Instrumen penilaian HOTS harus bersifat divergen, artinya memungkinkan peserta didik memberikan jawaban berbeda-beda sesuai proses berpikir dan sudut pandang yang digunakan karena mengukur proses berpikir analitis, kritis, dan kreatif yang cenderung bersifat unik atau berbeda-beda responsnya bagi setiap individu.

Karena bersifat divergen, instrumen penilaian HOTS lebih mudah dirancang dalam format tugas atau pertanyaan terbuka, misalnya soal esai/uraian dan tugas kinerja. Apakah soal pilihan tidak dapat digunakan untuk mengukur HOTS? Jawabannya dapat, asal proses berpikir untuk menjawab soal pilihan tersebut bukan sekedar menghafal atau mengulang. Sebaliknya, setiap soal uraian juga belum tentu HOTS jika untuk menjawabnya tidak memerlukan penalaran. Bahkan tugas kinerjapun belum tentu HOTS, kalau hanya berbentuk resep sehingga peserta didik hanya melakukan petunjuk yang diberikan.

Menggunakan Multirepresentasi

Soal HOTS yang menggunakan multirepresentasi dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam menerjemahkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk representasi. Representasi tersebut bisa berupa grafik, tabel, diagram, model fisik, atau kombinasi dari beberapa bentuk tersebut.

Instrumen penilaian HOTS umumnya tidak menyajikan semua informasi secara tersurat, tetapi memaksa peserta didik menggali sendiri informasi yang tersirat. Bahkan di era big data seperti sekarang ini, yaitu kemudahan mendapatkan data dan informasi melalui internet, sudah selayaknya instrumen penilaian HOTS juga menuntut peserta didik tidak hanya mencari sendiri informasi, tetapi juga kritis dalam memilih dan memilah informasi yang diperlukan.Untuk memenuhi harapan di atas, sebaiknya instrumen penilaian HOTS menggunakan berbagai representasi, antara lain verbal (berbentuk kalimat), visual (gambar, bagan, grafik, tabel, termasuk video), simbolis (simbol, ikon, inisial, isyarat), dan matematis (angka, rumus, persamaan).

Mungkin Anda juga menyukai