Gerakan Literasi Sekolah (GLDigitalS)

Gerakan literasi sekolah adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa di sekolah melalui pengembangan kurikulum yang berfokus pada literasi. Tujuan utamanya adalah untuk membantu siswa menjadi pembaca yang lebih baik, menulis yang lebih terampil, dan pemikir yang lebih kritis.

Gerakan literasi sekolah melibatkan berbagai program dan kegiatan, seperti pelatihan guru, pengembangan kurikulum, peningkatan sumber daya pembelajaran, dan kampanye kesadaran publik. Program-program ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung yang kuat, serta meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.
Gerakan literasi sekolah sangat penting karena literasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mencari pekerjaan, mengakses informasi, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang baik juga menjadi dasar untuk pengembangan keterampilan lainnya, seperti keterampilan berpikir kritis dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif. Melalui gerakan literasi sekolah, siswa akan diberikan pendidikan dan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan literasi mereka, sehingga mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih terampil, berdaya saing, dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Gerakan literasi digital di sekolah adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menggunakan teknologi digital secara efektif dan bertanggung jawab. Tujuannya adalah untuk membantu siswa memperoleh keterampilan digital yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan dan mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan dalam era digital.
Gerakan literasi digital di sekolah mencakup berbagai program dan kegiatan, seperti pengembangan kurikulum yang berfokus pada teknologi digital, pelatihan guru, peningkatan sumber daya pembelajaran digital, dan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan teknologi digital. Program-program ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk mengakses, mengevaluasi, menggunakan, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital secara efektif.
Gerakan literasi digital di sekolah sangat penting karena teknologi digital semakin mempengaruhi kehidupan siswa sehari-hari. Pemahaman yang baik tentang teknologi digital dan cara menggunakannya dengan bijak dapat membantu siswa memperoleh keuntungan yang lebih besar dari teknologi digital, termasuk dalam hal pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan komunikasi. Literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi digital secara efektif, termasuk kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, menggunakan, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital. Hal ini mencakup kemampuan untuk mencari dan memproses informasi, menggunakan perangkat lunak dan aplikasi, serta berkomunikasi dan berkolaborasi secara online.

Sasaran Gerakan Literasi Digital di Sekolah

Basis Kelas
    1. Meningkatnya jumlah pelatihan literasi digital yang diikuti kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan;
    2. Meningkatnya intensitas penerapan dan pemanfaatan literasi digital dalam kegiatan pembelajaran; dan
    3. Meningkatnya pemahaman kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan siswa dalam menggunakan media digital dan internet.
Basis Budaya Sekolah
    1. Jumlah dan variasi bahan bacaan dan alat peraga berbasis digital;
    2. Frekuensi peminjaman buku bertema digital;
    3. Jumlah kegiatan di sekolah yang memanfaatkan teknologi dan informasi;
    4. Jumlah penyajian informasi sekolah dengan menggunakan media digital atau situs laman;
    5. Jumlah kebijakan sekolah tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi di lingkungan sekolah; dan
    6. Tingkat pemanfaatan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi dalam hal layanan sekolah (misalnya, rapor-e, pengelolaan keuangan, dapodik, pemanfaatan data siswa, profil sekolah, dsb.).
Basis Masyarakat
    1. Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung literasi digital di sekolah; dan
    2. Tingkat keterlibatan orang tua, komunitas, dan lembaga dalam pengembangan literasi digital.

Strategi Gerakan Literasi Digital di Sekolah

Literasi digital sekolah harus dikembangkan sebagai mekanisme pembelajaran terintegrasi dalam kurikulum atau setidaknya terkoneksi dengan sistem belajar mengajar. Siswa perlu ditingkatkan keterampilannya, guru perlu ditingkatkan pengetahuan dan kreativitasnya dalam proses pengajaran literasi digital, dan kepala sekolah perlu memfasilitasi guru atau tenaga kependidikan dalam mengembangkan budaya literasi digital sekolah.

Penguatan Kapasitas Fasilitator

Penguatan aktor atau fasilitator literasi di lingkungan sekolah ditekankan pada pelatihan kepala sekolah, pengawas, guru, dan tenaga kependidikan tentang literasi digital. Pelatihan-pelatihan tersebut terkait dengan penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan sekolah, misalnya, kepala sekolah dan pengawas diberikan pelatihan tentang penggunaan media digital dalam manajemen sekolah, guru diberikan pelatihan tentang pemanfaatan media digital dalam pembelajaran, serta peserta didik didorong untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara cerdas dan bijaksana. Pelatihan di sini juga ditekankan pada keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan terkait dengan penerapan literasi digital di lingkungan sekolah.

Peningkatan Jumlah dan Ragam Sumber Belajar Bermutu

Peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu di sekolah menjadi kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat dalam era digital menuntut pembaharuan dan penambahan pengetahuan baru di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, sekolah dituntut dapat meningkatkan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu bagi warga sekolahnya, terutama untuk peserta didik. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh sekolah dalam peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu terkait literasi digital di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut.

  • Penambahan Bahan Bacaan Literasi Digital di Perpustakaan
    Perpustakaan menjadi salah satu jantung pengetahuan sekolah. Penambahan bahan bacaan literasi dalam berbagai bentuk sumber belajar perlu ditingkatkan. Misalnya, menyediakan bahan bacaan bertemakan digital, menyediakan bahan bacaan dalam bentuk salinan lunak, atau penyediaan alat peraga sebagai sumber belajar terkait dengan literasi digital.
  • Penyediaan Situs-Situs Edukatif sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah
    Situs edukatif dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah. Misalnya, guru dapat menggunakan situs ruangguru.com atau belajar.indonesiamengajar.org atau situs lain untuk mengembangkan pengetahuan diri terkait dengan pembelajaran. Kepala sekolah dapat menggunakan situs sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id atau sekolahaman.kemdikbud.go.id sebagai sumber belajar untuk pengembangan sekolah.
  • Penggunaan Aplikasi-Aplikasi Edukatif sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah
    Aplikasi-aplikasi edukatif yang bisa digunakan oleh warga sekolah adalah Jelajah Seru, Anak Cerdas, 101 lagu Anak-Anak, Kumpulan Dongeng, dan sebagainya. Kepala sekolah dan guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut untuk menambah pengetahuan dan kreativitas. Guru juga dapat mengaitkan aplikasi-aplikasi tersebut dalam pembelajaran.
  • Pembuatan Mading Sekolah dan Mading Kelas
    Majalah dinding yang sering disebut mading adalah sarana yang dapat digunakan warga sekolah dalam menyediakan sumber informasi dan untuk belajar. Dalam kaitannya dengan literasi digital, warga sekolah dapat mengisi konten mading dengan hal-hal bertemakan digital atau memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperoleh informasi dalam pembuatan karyanya.
Perluasan Akses Sumber Belajar Bermutu dan Cakupan Peserta Belajar
  • Penyediaan Komputer dan Akses Internet di Sekolah
    Penyediaan komputer dan akses internet merupakan salah satu upaya yang penting dalam perkembangan ilmu pengatahuan pada era digital ini. Sumber belajar yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan menggunakan akses internet dengan sangat cepat dan efisien. Kebutuhan warga sekolah terutama peserta didik dalam mempelajari ilmu teknologi informasi dan komunikasi harus ditunjang dengan ketersediaan perangkat komputer dan internet di sekolah.
  • Penyediaan Informasi Melalui Media Digital
    Penyediaan layar dan papan informasi digital di beberapa titik strategis di lingkungan sekolah dapat membantu warga sekolah dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Konten-konten perkembangan ilmu pengetahuan dunia, fakta-fakta sains sederhana, berita-berita terkini, permainan edukatif yang menantang, dan lain sebagainya dapat ditampilkan dan disediakan sebagai penambahan wawasan warga sekolah.
Peningkatan Pelibatan Publik
  • Sharing
    Session Sharing session dapat dilakukan dengan mengundang pakar untuk berbagi bagaimana mereka mengaplikasikan teknologi digital di dalam profesi dan kehidupan sehari-hari. Pelibatan para pakar, praktisi, dan profesional secara personal atau kelembagaan yang berkaitan dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi di sekolah dapat meningkatkan literasi digital warga sekolah melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan, seperti pada kelas inspirasi dan kelas berbagi. Materi yang dibagikan oleh pakar, praktisi, dan profesional dapat disesuaikan dengan kebutuhan warga sekolah.
  • Pelibatan Para Pemangku Kepentingan
    Para pemangku kepentingan yang dimaksudkan di sini adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha dan industri, relawan pendidikan, dan media. Pelibatan semua pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan literasi digital di sekolah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya, membuat aktivitas literasi digital dalam bentuk pameran karya peserta didik dalam hal literasi digital, menyediakan sarana dan prasarana pendukung literasi digital, dan memfasilitasi pelatihan fasilitator literasi digital di lingkungan sekolah.
  • Penguatan Forum Bersama Orang Tua dan Masyarakat
    Forum bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah sudah diwadahi melalui komite sekolah. Forum yang melibatkan orang tua dan masyarakat dalam segala hal terkait dengan perkembangan sekolah, terutama yang akan berdampak peserta didik, perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Misalnya, dengan menggunakan media sosial, komunikasi antara orang tua dan sekolah dapat terjalin dengan baik dan cepat. Forum bersama juga dapat mengimbau orang tua untuk terlibat dalam mengontrol peserta didik dalam mengakses gawai dan internet di luar sekolah.
Penguatan Tata Kelola
  • Pengembangan Sistem Adminstrasi secara Elektronik (administrasi-e)
    Sekolah mengembangkan sistem administrasi secara digital melalui penyediaan aplikasi atau format yang memudahkan sekolah dalam mengadministrasikan segala keperluan sekolah. Misalnya, dalam mencatat data peserta didik, daftar pengeluaran sekolah, dan lain-lain. Petugas administrasi sekolah juga dilatih dengan keterampilan dalam mengelola administrasi dengan memanfaatkan sistem administrasi berbasis elektronik.
  • Pembuatan Kebijakan Sekolah tentang Literasi Digital
    Pembuatan kebijakan sekolah terkait dengan pemanfaatan teknologi dan media digital dapat mendukung pengembangan sekolah yang lebih baik dan inovatif. Misalnya, guru diwajibkan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, menggunakan aplikasi rapor yang terintegrasi dengan kepala sekolah dan orang tua, mengimbau peserta didik untuk bermain aplikasi permainan edukatif tertentu, menggunakan akses gawai dan internet pada waktu-waktu tertentu, mengelola perpustakaan sekolah dengan memanfaatkan teknologi dan media digital, dan mengelola sarana prasarana tentang teknologi yang baik dan berkala.

Mungkin Anda juga menyukai