Soal Dua Pilihan Jawaban (B/S, Ya/Tidak)
Soal dua pilihan jawaban adalah jenis pertanyaan yang hanya memiliki dua opsi jawaban yang mungkin, yaitu benar/salah atau ya/tidak. Dalam jenis soal ini, peserta diharapkan memilih salah satu opsi yang dianggap paling tepat berdasarkan pemahaman mereka terhadap pertanyaan yang diajukan.
Soal dua pilihan jawaban sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk tes, kuis, survei, atau evaluasi. Keuntungan dari jenis soal ini adalah kesederhanaan dan kemudahan dalam memberikan jawaban. Hal ini juga memungkinkan untuk melakukan penilaian atau pengukuran dengan cepat. Jenis soal ini juga merupakan soal tes tertulis.
Namun, penting untuk diingat bahwa soal dua pilihan jawaban mungkin tidak memberikan cukup ruang untuk menjelaskan jawaban yang lebih nuansawan. Ini terutama berlaku dalam situasi di mana subjek yang dibahas memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Selain itu, jenis soal ini cenderung hanya menguji pemahaman faktual atau pilihan sederhana, dan tidak memungkinkan untuk menganalisis secara mendalam atau mempertimbangkan argumen yang lebih kompleks.
Bentuk soal benar/salah dan ya/tidak menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Peserta tes diminta memilih jawaban benar/salah dan ya/tidak pada pernyataan yang disajikan. Berikut adalah keunggulan dan keterbatasan bentuk soal dua pilihan jawaban.
Keunggulan
Keunggulan bentuk soal dua pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
- Dapat mengukur berbagai jenjang kemampuan kognitif.
- Materi yang diujikan dapat mencakup lingkup materi yang luas.
- Jawaban peserta didik dapat diskor dengan mudah, cepat, dan objektif.
Keterbatasan
- Probabilitas menebak dengan benar adalah besar, yaitu 50%, karena pilihan jawabannya hanya dua, benar/salah dan ya/tidak.
- Bentuk soal ini tidak dapat digunakan untuk menanyakan sesuatu konsep secara utuh karena peserta tes hanya dituntut menjawab benar/salah dan ya/tidak.
Kaidah Penulisan
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal dua pilihan jawaban (Benar/Salah, Ya/Tidak) adalah materi, konstruksi, dan bahasa.
Materi
- Konsep pada soal harus benar dan mutakhir (perkembangan terbaru) serta tidak multitafsir.
- Soal harus sesuai dengan indikator pada kisi-kisi penulisan yang telah disusun.
- Soal harus logis ditinjau dari segi materi.
Konstruksi
- Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
- Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur.
- Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar maupun salah.
- Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
- Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
Bahasa
- Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
- Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
- Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.