Merdeka Belajar

Belajar adalah suatu proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai melalui pengalaman, studi, atau praktik. Proses belajar dapat terjadi secara formal (di sekolah atau lembaga pendidikan), informal (melalui pengalaman sehari-hari), atau nonformal (melalui pelatihan atau kursus).

Belajar dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, memperoleh pekerjaan atau kenaikan jabatan, memperluas wawasan, dan pengembangan diri secara pribadi dan profesional.

Proses belajar melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajar, termasuk guru, kurikulum, teman sebaya, dan teknologi pendidikan. Proses ini juga melibatkan keterlibatan aktif peserta didik, baik dalam memperoleh pengetahuan maupun dalam mengevaluasi hasil belajar mereka sendiri.

Belajar Sepanjang Hayat

Pentingnya belajar dalam kehidupan manusia tidak bisa diragukan lagi, karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hidup dan untuk berkembang sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, belajar seharusnya menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan dan bermakna bagi setiap orang, sepanjang usia dan sepanjang hayat.

Belajar sepanjang hayat adalah konsep pendidikan yang berarti bahwa pendidikan dan pembelajaran bukan hanya terjadi di sekolah atau institusi pendidikan formal, tetapi juga merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup. Artinya, seseorang harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya di luar lingkungan pendidikan formal untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan zaman yang terus berubah. Belajar sepanjang hayat juga mempromosikan konsep pembaruan diri, adaptasi pada perubahan, dan kemampuan untuk berinovasi. Dalam era teknologi dan informasi yang cepat berkembang seperti sekarang ini, belajar sepanjang hayat menjadi semakin penting untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing dalam bidang pekerjaan, bisnis, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ki Hajar Dewantara, yang juga dikenal sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang diakui secara luas. Ia memiliki pandangan yang unik dan progresif tentang pendidikan, yang saat ini masih relevan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, belajar adalah suatu kegiatan yang seharusnya menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Ia menekankan bahwa pendidikan seharusnya berbasis pada kebutuhan dan minat individu, dan memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara penuh.

Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada anak, bukan pada guru. Ia mengajarkan bahwa pendidikan seharusnya berfokus pada pengembangan karakter, moral, dan etika yang baik, bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan teknis semata.
Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan pentingnya pendidikan untuk membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata, dan mendukung keberagaman dan pluralitas. Pandangan-pandangan ini membentuk dasar bagi pendekatan pendidikan yang berpusat pada peserta didik, inklusif, dan berwawasan global yang masih relevan hingga saat ini.

Belajar Sesuai Kodrat
Belajar kodrati menurut Ki Hajar Dewantara adalah belajar yang mengikuti alamiah atau naluri alami manusia. Ia mengajarkan bahwa manusia memiliki naluri belajar yang melekat dalam dirinya, sehingga manusia secara alami memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan potensinya.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan seharusnya tidak memaksa atau memakai kekerasan terhadap anak, karena hal itu dapat menghambat naluri belajar kodrati anak. Sebaliknya, pendidikan seharusnya membantu anak menemukan keinginan dan motivasi intrinsik untuk belajar, dan memberikan lingkungan yang positif dan mendukung untuk membantu anak berkembang.

Konsep ini juga menekankan pentingnya pendidikan yang berorientasi pada pengalaman, sehingga peserta didik dapat mempelajari banyak hal dari lingkungan dan situasi yang dihadapi sehari-hari. Dengan demikian, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan kognitif, emosional, dan sosialnya secara alami.

Konsep belajar kodrati Ki Hajar Dewantara mencerminkan pandangan bahwa manusia secara alami memiliki potensi yang besar untuk belajar dan berkembang, dan pendidikan seharusnya membantu mengeksploitasi potensi itu secara optimal. Juga merupakan salah satu konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara. Konsep ini menekankan pentingnya peserta didik memiliki kemandirian dalam belajar dan mengembangkan diri, sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya dengan optimal.

Menurut Ki Hajar Dewantara, Merdeka Belajar adalah belajar yang dilakukan oleh peserta didik secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa dipaksa atau diarahkan oleh guru atau institusi pendidikan. Peserta didik diharapkan mampu memilih materi yang ingin dipelajari dan cara belajar yang paling cocok bagi dirinya.

Dalam konsep ini, guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Guru membantu peserta didik untuk menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri dan mengembangkan potensi secara optimal.

Konsep Merdeka Belajar juga menekankan pentingnya pendidikan yang mengembangkan karakter, moral, dan etika yang baik, sehingga peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bertindak secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Mungkin Anda juga menyukai