Alkanol

Alkanol, yang dikenal pula sebagai alkohol alifatik, merupakan kelas senyawa organik yang ditandai dengan adanya satu atau lebih gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada rantai karbon alifatik. Rantai karbon ini bisa berupa struktur rantai lurus atau bercabang, dan panjang rantainya bisa bervariasi, memberikan berbagai sifat fisik dan kimia pada alkanol.

Pada umumnya, alkanol bersifat polar karena gugus hidroksil, membuatnya mampu melarutkan banyak senyawa organik maupun anorganik dan berperan penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari pelarut dalam industri kimia hingga bahan dasar dalam pembuatan minuman beralkohol. Salah satu alkanol yang paling dikenal dan banyak digunakan adalah etanol, yang memiliki aplikasi luas di berbagai bidang, termasuk sebagai bahan bakar, antiseptik, dan konsumsi manusia.

Senyawa alkanol terdiri dari monoalkanol dan polialkanol.

Monoalkanol

Rumus Alkanol (CnH2n+1-OH)

Nama Alkanol

CH3-OH

C2H5-OH

C3H7-OH

C4H9-OH

C5H11-OH

C6H13-OH

C7H15-OH

C8H17-OH

metanol

etanol

propanol

butanol

pentanol

heksanol

heptanol

oktanol

Senyawa karbon yang mempunyai gugus fungsi -OH termasuk golongan alkanol. Monoalkanol merupakan senyawa alkanol/alkohol yang mempunyai gugus fungsi -OH sebanyak satu yang terikat pada rantai karbon alifatik. Monoalkanol mempunyai rumus umum CnH2n+2O atau CnH2n+1OH.

Jenis-jenis Alkanol

Berikut beberap jenis alkanol berdasarkan letak gugus fungsinya.

  1. Alkanolprimer, yaitu yang gugus hidroksinya (-OH) terikat pada atom C primer.
    Rumus: R-OH
    contoh: CH3-CH2-CH2-OH
  2. Alkanolsekunder, yaitu yang gugus hidroksilnya (-OH) terikat pada atom C sekunder.
    Rumus umum: alkanol
    contoh: alkanol
  3. Alkohol tersier, yaitu yang gugus hidroksilnya (-OH) terikat pada atom C tersier.
    Rumus umum: alkanol
    contoh: alkanol

Tata Nama 

Bagaimana memberi nama senyawa alkanol? Pemberian namanya ada dua cara sebagai berikut:

  1. Tata Nama Menurut IUPAC
    • Mangganti akhiran –ana dari nama asal alkana dengan -anol.
      contoh: CH4 (metana) → CH3OH (metanol)
    • Penentuan rantai C terpanjang yang mengandung gugus -OH dan memiliki cabang terbanyak.
      contoh: alkanol
    • Penomoran rantai C berfungsi menunjukkan letak gugus -OH maupun cabang rantai C. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai C yang memiliki gugus -OH diberi nomor sekecil mungkin. Apabila terdapat jumlah rantai C yang sama dari kedua ujung dan nomor cabang berbeda, penomoran dimulai dari ujung yang memiliki jumlah cabang paling banyak.
      contoh: alkanol
    • Penulisan angka pada nama senyawa dengan mengurutkan nomor cabang, nama cabang, nomor gugus fungsi, dan nama gugus fungsi. Apabila terdapat beberapa cabang diurutkan sesuai abjad. Apabila ada cabang yang sama dalam rantai C diberi awalan di, tri, tetra, dan seterusnya.
      contoh: alkanol
  • Penamaan secara Trivial
    Penamaan dimulai dengan menyebutkan nama alkil yang terikat pada gugus -OH dan diikuti dengan kata alkohol.
    Contoh: CH3-CH2-CH2-OH ( propil alkohol) alkanol

Isomer 

Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus struktur dan sifatnya berbeda. Mempunyai isomer posisi dan isomer rantai.

Isomer posisi:

CH3-CH2-CH2-CH2-OH (1-butanol)

Isomer rantai:

Sifat-Sifat 

  1. Sifat Fisis
    • mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan titik didih alkoksi alkana, makin besar massa molekul relatifnya, makin tinggi titik didih dan titik lelehnya. Untuk yang bercabang, ttiik didihnya lebih rendah dari pada alkanol rantai lurus.
    • Kelarutannya berkurang dalam air denga makin besanya massa molekul relatif.Bersifat polar karena memiliki gugus -OH.
    • merupakan senyawa nonelektrolit.
    • Yang mempunyai Mr kecil berwujud cair pada suhu biasa, sedangkan yang mempunyai Mr besar berwujud padat.
  2. Sifat Kimia
  • Ikatan antarmolekulnya merupakan ikatan hidrogen
  • Akan makin bersifat polar pada suku yang lebih rendah
  • Reaksi untuk identifikasi gugus alkanol sebagai berikut:
    • Reaksi dengan logam natrium (Na)
      Alkanol bereaksi dengan logam Na membebaskan gas hidrogen
      2R-OH + 2 Na → 2R-ONa + H2
    • Reaksi dengan HX, PX3, dan PX5
      Alkanol bereaksi dengan HX, PX3, dan PX5
      contoh: C2H5OH + PCl5 → C2H5Cl + POCl3 + HCl
    • Reaksi oksidasi
      Reaksi oksidasi merupakan reaksi untuk membedakan gugus alkanol primer, sekunder, dan tersier.

      • Alkohol primer dioksidasi menjadi alkanal.
        Alkanal dioksidasi lanjut menjadi asam alkanoat.
        contoh:
      • Alkohol sekunder dioksidasi menjadi alkanon
        contoh:
      • Alkohol tersier sukar dioksidasi karena atom C mengikat gugus -OH tidak mempunyai atom H
    • Pembentukan alkil alkanoat/ester (esterifikasi)
      Dapat bereaksi dengan asam alkanoat membentuk senyawa alkil alkanoat/ester

Kegunaan 

  1. Metanol (CH3OH)
    Metanol digunakan untuk pembuatan spiritus (10% metanol dan 90% etanol), pelarut, dan bahan baku penbuatan senyawa aldehida
  2. Etanol (C2H5OH)
    Etanol atau disebut alkohol terdapat pada minuman bir dan anggur. Alkohol teknis digunakan untuk pelarut, antiseptik, bahan bakat, pembuatan asetaldehida, zat warna, rayon, dan parfum.
  3. Butanol (C4H9OH)
    Butanol digunakan sebagai pelarut organik pada bidang farmasi.

Alkanadiol dan Alkanatriol

Alkanadiol merupakan senyawa polialkanol yang mempunyai dua gugus -OH. Penamaan jenis alkanol ini diberi akhiran –diol.
Contoh:

Alkanatriol merupakan senyawa polialkanol yang mempunyai tiga gugus -OH. Penamaan jenis alkanol ini diberikan akhiran –triol.
Contoh:

Identifikasi Senyawa 

Ididentifikasi dengan mereaksikan alkanol dengan logam natrium (Na) menghasilkan gas H2.
Reaksi: R-OH + Na R-ONa + H2

Mungkin Anda juga menyukai