Pembelajaran Berbasis Experiential Learning (Pengalaman)

Model Pembelajaran Experiential Learning, atau pembelajaran berbasis pengalaman, adalah pendekatan yang menarik dan efektif dalam proses pendidikan. Dikembangkan oleh David A. Kolb, model ini menekankan peran pengalaman nyata dalam pembelajaran. Konsep dasar dari model pembelajaran ini adalah bahwa peserta didik lebih efektif belajar ketika mereka terlibat secara aktif dalam pengalaman langsung, refleksi, abstraksi, dan penerapan hasil belajar mereka.

Pembelajaran berbasis Experiential Learning adalah pendekatan unik dalam dunia pendidikan yang menempatkan pengalaman langsung di tengah proses pembelajaran. Model ini mengakui bahwa peserta didik belajar secara efektif ketika mereka terlibat secara aktif dalam aktivitas praktis yang memiliki relevansi langsung dengan materi pelajaran. Dalam konteks Experiential Learning, pembelajaran bukan hanya tentang mengingat fakta-fakta atau teori-teori, tetapi juga tentang pengalaman dan pemahaman

Pembelajaran berbasis Experiential Learning dimulai dengan pengalaman konkret. Peserta didik diberikan kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas praktis yang beragam, mulai dari proyek-proyek berbasis tim, eksperimen, simulasi, hingga kunjungan lapangan. Melalui pengalaman ini, mereka merasakan, melibatkan diri, dan berinteraksi dengan konsep-konsep yang mereka pelajari. Sebagai contoh, dalam pembelajaran sains, peserta didik dapat melakukan eksperimen laboratorium untuk memahami prinsip-prinsip ilmiah secara langsung. Pengalaman ini membantu peserta didik untuk

Setelah mengalami pengalaman konkret, tahapan berikutnya adalah refleksi dan abstraksi. Peserta didik diminta untuk merenungkan pengalaman mereka dan mempertimbangkan apa yang telah mereka pelajari. Ini bukan sekadar mengevaluasi apa yang berhasil atau tidak berhasil dalam pengalaman tersebut, tetapi juga untuk mengidentifikasi pola, konsep, dan prinsip yang muncul. Proses ini mendorong pemikiran kritis dan pemahaman yang lebih dalam. Selanjutnya, peserta didik mencoba mengaitkan pengalaman konkret mereka dengan konsep-konsep abstrak, membangun jembatan antara pengalaman praktis mereka dan pengetahuan yang lebih luas. Dengan demikian, Experiential Learning membantu peserta didik untuk menghubungkan pengalaman mereka dengan konsep-konsep yang ada dalam kurikulum.

Langkah terakhir dalam pembelajaran berbasis Experiential Learning adalah penerapan. Peserta didik menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dari pengalaman mereka dalam situasi dunia nyata atau dalam tugas praktis. Ini adalah tahap di mana mereka mengambil langkah konkret untuk menguji pemahaman mereka dan menerapkan konsep yang telah mereka pelajari dalam situasi yang relevan. Proses ini memungkinkan peserta didik untuk melihat nilai dari pembelajaran mereka dan mengukur relevansi materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran berbasis Experiential Learning membantu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang dapat diterapkan secara praktis, membekali peserta didik dengan bekal yang berharga untuk kehidupan dan karir mereka.

Mungkin Anda juga menyukai