Implementasi Pembelajaran Mendalam pada Jenjang Pendidikan
oleh admin
Implementasi pembelajaran mendalam memberdayakan siswa untuk membangun pemahaman yang kokoh melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep kompleks dan aplikasinya dalam konteks dunia nyata. Keberhasilan pembelajaran mendalam tercermin dalam kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan ke situasi baru dan beragam.
Bagaimana penerapannya dalam jenjang pendidikan dapat disimak pada penjelasan berikut:
Implementasi PM pada jenjang SD/MI atau yang sederajat difokuskan pada perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Untuk mencapai perkembangan optimal ketiga aspek tersebut dikembangkan sesuai kemampuan belajar bagaimana belajar. Hal ini dilakukan agar peserta didik memiliki dasar-dasar kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Penerapan PM di SMK/MAK atau yang sederajat diterapkan pada pengembangan kompetensi adaptif dan keterampilan vokasional yang berhubungan langsung dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA). Pembelajaran berbasis proyek yang aktual dan kontekstual atau penugasan lapangan yang mencerminkan tantangan dunia kerja digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata kepada peserta didik. Pengalaman ini dirancang untuk menyiapkan peserta didik memasuki dunia industri. Di samping itu, TEFA (teaching factory) merupakan salah satu program pembelajaran penting yang harus terjadi di setiap SMK/MAK atau yang sederajat. TEFA mendekatkan proses pembelajaran dengan kebutuhan industri. Konsep TEFA mengintegrasikan pembelajaran berbasis teori di kelas dengan praktik langsung dalam lingkungan kerja yang menyerupai industri sesungguhnya. Tujuan TEFA untuk menyiapkan lulusan SMK yang kompeten, siap kerja, dan memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Di samping itu, implementasi PM SMK/MAK atau yang sederajat difokuskan pada penguatan kompetensi keahlian dengan empat strategi berikut: Dikutip dari Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu Untuk Semua Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Tahun 2025
Implementasi PM di SMA/MA atau yang sederajat difokuskan pada pengembangan kemampuan berolah pikir, rasa, raga dan hati, serta perencanaan karier peserta didik. Di samping itu, implementasi PM SMA/MA atau yang sederajat perlu mencakup hal-hal sebagai berikut:
Pada pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), PM diterapkan dengan pendekatan yang sangat individual, disesuaikan dengan kebutuhan belajar spesifik mereka. Pembelajaran lebih menekankan pada pengembangan keterampilan hidup dan keterampilan sosial, dengan menggunakan metode pembelajaran yang adaptif disertai pendampingan intensif, aktivitas indrawi, dan penggunaan teknologi asistif. Keterampilan kolaborasi, berpikir kritis, dan refleksi diri juga tetap dikembangkan dengan cara yang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar mereka.
Di samping itu, implementasi PM di SLB didukung 5 penggunaan aspek penting:
Dalam pendidikan kesetaraan nonformal, PM diterapkan dengan cara fleksibel sesuai kebutuhan praktis peserta didik. Pembelajaran berfokus pada pengembangan kecakapan hidup, wirausaha, dan keterampilan sosial yang langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis pengalaman praktis atau proyek dapat memberikan peserta didik kesempatan untuk mengaplikasi pengetahuan yang diperoleh dalam konteks sosial mereka.