Peran Wali Kelas dalam Proses Pendampingan

Peran guru mata pelajaran dan wali kelas dapat memberikan tambahan wawasan dan pengalaman mengenai informasi kelanjutan studi atau karier lain setelah SMA kepada peserta didik. Kegiatan ini dapat dilakukan pada waktu pembelajaran di kelas atau dalam sesi khusus pembinaan wali kelas. Berikut adalah beberapa pertanyaan pemantik yang dapat menjadi inspirasi dalam kegiatan tersebut.

Tujuan
  • Apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus SMA?
  • Apa hal baru yang ingin kamu pelajari lebih lanjut?
  • Apa yang ingin kamu lakukan untuk lingkungan sekitarmu? Apakah hal tersebut bisa menjadi pekerjaan/profesi kamu di masa depan?
Identifikasi Minat, Bakat, dan Kemampuan
  • Aktivitas apa yang kamu sukai?
  • Mata pelajaran apa saja yang kamu sukai?
  • Keterampilan apa yang sudah kamu kuasai dan sedang kamu jalani?
  • Pernahkah kamu mencari tahu ilmu dan keterampilan yang harus dipelajari terkait profesi yang menarik perhatianmu?
Merumuskan Alternatif Karier
  • Jika melanjutkan kuliah, program studi apa yang akan dipilih? Mengapa?
  • Jika melanjutkan bekerja atau berwirausaha, jenis pekerjaan atau jenis usaha apa yang akan dipilih? Mengapa?

Peran Orang Tua dalam Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan

Orang tua memiliki peran sangat penting dalam pendidikan seorang anak. Dari orang tua lah anak belajar pertama kali tentang kehidupan termasuk dalam hal pendidikan. Saat memasuki masa remaja, peran teman dan lingkungan di luar keluarga menjadi cenderung lebih dominan, termasuk dalam penentuan pilihan masa depannya. Kondisi tersebut tentunya memerlukan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak agar menghasilkan pilihan terbaik bagi anak dan juga keluarga. Satuan pendidikan perlu mendorong orang tua untuk ikut membantu peserta didik dalam pengambilan keputusan pilihan kariernya. Melalui bantuan layanan bimbingan dan konseling, diskusi pilihan karier, terutama pemilihan mata pelajaran pilihan dan rencana karier setelah SMA dapat dilakukan bersama peserta didik dengan orang tua.

Bagaimana cara kolaborasi dengan orang tua peserta didik?

Guru BK dapat berkolaborasi dengan orang tua dalam upaya eksplorasi minat, bakat, dan kemampuan peserta didik agar terbangun pemahaman yang utuh. Guru BK melalui layanan konseling keluarga dapat memfasilitasi orang tua dan peserta didik untuk dapat menyampaikan harapan mereka sehingga dapat menemukan alternatif solusi bersama. Adapun gambaran proses layanannya dapat dilakukan sebagai berikut.

  • Mengundang orang tua dan peserta didik pada sesi diskusi.
  • Mendengarkan harapan dari kedua belah pihak (orang tua dan peserta didik).
  • Melakukan moderasi atau penyatuan gagasan bersama.
  • Menyepakati pilihan bersama.

Pengisian Formulir Mata Pelajaran Pilihan

Setelah proses identifikasi dan eksplorasi minat, bakat, dan kemampuan dilalui oleh peserta didik dan telah ada kemantapan pilihan mata pelajaran pilihan yang akan mendukung kelanjutan studi atau karier lain yang akan dipilih peserta didik setelah SMA, satuan pendidikan dapat memberikan formulir yang berisikan pernyataan peserta didik yang telah diketahui orang tua yang menyatakan mata pelajaran pilihan yang akan dipilih di Kelas XI-XII (Fase F).

Formulir tersebut menjadi dasar bagi satuan pendidikan untuk pengelompokkan kelas dan penjadwalan kegiatan belajar peserta didik di Kelas Fase F. Formulir dapat dikembangkan secara manual atau digital disesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan. Waktu pengumpulan formulir dapat dilaksanakan selambat-lambatnya disesuaikan dengan lini masa agenda kegiatan satuan pendidikan.

Pengolahan Data Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan

Setelah pengumpulan formulir pemilihan mata pelajaran pilihan, tahap berikutnya adalah melakukan pengolahan data sesuai dengan tahapan kesiapan satuan pendidikan. Pengolahan data merupakan suatu langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan pengorganisasian pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan ketersediaan sumber daya. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mengolah data, yaitu:

  1. Melakukan verifikasi data
    • Apakah isiannya sudah lengkap?
    • Apakah ada peserta didik yang belum tercatat?
    • Apakah ada peserta didik yang pilihannya belum diketahui oleh orang tua dan wali kelas?
  1. Memastikan validitas data
    • Apakah ada data-data yang berulang atau tumpang tindih sehingga perlu melakukan konfirmasi kepada peserta didik?
  1. Melakukan pengelompokkan data
    • Apa saja mata pelajaran pilihan yang muncul?
    • Siapa saja peserta didik yang berada dalam masing-masing mata pelajaran pilihan?
  1. Mencocokkan jumlah peserta didik dalam setiap mata pelajaran pilihan dengan ketersediaan sumber daya
    • Jika satu mata pelajaran dipilih oleh sekian banyak peserta didik apakah jumlah guru yang mengajar mata pelajaran tersebut mencukupi?
    • Apakah ruang kelasnya bisa menampung peserta didik?
  1. Menentukan tindak lanjut
    • Jika ada satu mata pelajaran yang melebihi kuota apakah akan mencari guru tambahan atau memprioritaskan peserta didik tertentu?
    • Apakah perlu melakukan diskusi dengan peserta didik yang tidak masuk kuota?
    • Pertimbangan apa saja yang perlu dipikirkan untuk menentukan peserta didik yang masuk kuota pada mapel pilihan tertentu?
    • Bagaimanakah mekanisme penentuan peserta didik yang masuk kuota pada mapel pilihan bila peminat melebihi kuota?
    • Apakah akan berkolaborasi dengan satuan pendidikan lain untuk memfasilitasi pilihan peserta didik?
  1. Membuat jadwal KBM
    • Pengorganisasian seperti apa sajakah yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan dalam penyusunan jadwal KBM?
    • Mana yang paling optimal dilakukan?
    • Apakah satuan pendidikan menentukan pengorganisasian mata pelajaran sesuai dengan kesiapan (baik yang menggunakan menu mapel pilihan maupun yang tidak menggunakan)?

Mungkin Anda juga menyukai