Persiapan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan

Persiapan pemilihan adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan diri atau suatu hal sebelum melakukan tindakan atau kegiatan tertentu. Persiapan dilakukan untuk memastikan bahwa semua hal yang diperlukan telah disiapkan dan terpenuhi dengan baik sehingga dapat menjamin kesuksesan dalam melakukan tindakan atau kegiatan tersebut. Persiapan dapat meliputi berbagai hal, seperti pengumpulan informasi, perencanaan, pengorganisasian, pengaturan waktu, dan persiapan fisik atau mental. Persiapan yang baik dapat membantu seseorang atau suatu tim untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien, serta dapat mengurangi risiko dan kesalahan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, persiapan sangat penting dan menjadi langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan tindakan atau kegiatan apapun.

Sebelum dilaksanakan rangkaian kegiatan pemilihan mata pelajaran pilihan, sangat perlu dilaksanakan persiapan yang memadai oleh satuan pendidikan. Persiapan ini mencakup mulai dari penyamaan pemahaman para pemangku kepentingan di internal sekolah hingga persiapan teknis yang akan menunjang kelancaran penyelenggaraannya.

Langkah-langkah persiapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Membangun pemahaman yang utuh di antara para pemangku kepentingan di tingkat satuan pendidikan terkait penyelenggaraan pemilihan mata pelajaran pilihan.
    Pemahaman internal satuan pendidikan terkait pemilihan mata pelajaran pilihan memegang peranan penting dalam kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraannya. Pemahaman para pendidik pada satuan pendidikan, terutama tim manajemen sekolah, guru BK, wali kelas, dan guru mata pelajaran dapat dibangun melalui berbagai pertemuan di tingkat satuan pendidikan, baik melalui rapat di awal tahun ajaran maupun forum pertemuan lainnya. Di antara bahan atau materi yang sebaiknya dipahami bersama dalam persiapan tersebut, antara lain: regulasi terbaru mengenai Kurikulum Merdeka, terutama terkait struktur mata pelajaran, panduan pemilihan mata pelajaran pilihan, tata cara dan persyaratan seleksi masuk perguruan tinggi, dan rujukan lain yang terkait (dapat dibaca kembali daftar regulasi terkait di bab sebelumnya). Akan lebih baik jika pemahaman bersama ini dapat dilakukan sebelum awal tahun pelajaran agar para pemangku kepentingan, terutama pihak yang akan menjalankannya telah mendapatkan pemahaman yang utuh sejak awal.
  2. Melakukan refleksi untuk memahami kesiapan satuan pendidikan.
    Kesiapan satuan pendidikan meliputi:Identifikasi jumlah guru mata pelajaran pilihan yang tersedia;
    • Jumlah ruang kelas dan sarana lain yang dapat digunakan untuk proses belajar ;
    • Jumlah rombongan belajar (rombel);
    • Sumber daya lain yang dapat mempengaruhi dalam penentuan mekanisme dan pengolahan data pemilihan mata pelajaran pilihan di satuan pendidikan, termasuk program kolaborasi atau berbagi sumber daya (pendidik atau sarana) dengan satuan pendidikan atau lembaga lain.

Di bawah ini disajikan tabel tahapan satuan pendidikan dalam menentukan mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan. Tahapan-tahapan di bawah ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi. Satuan pendidikan dapat mengembangkan tahapan-tahapan yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan masing-masing.

Tahap AwalTahap BerkembangTahap SiapTahap Mahir
Peserta didik memilih menu mata pelajaran pilihan yang disediakan satuan pendidikan. Menu mata pelajaran pilihan ini dibuat berdasarkan ketersediaan sumber daya pendidik dan ruangan. Pilihan yang tersedia dibatasi kuotanyaPeserta didik mengisi survei awal untuk menyampaikan mata pelajaran pilihan yang diminati/sesuai dengan profesi. Satuan pendidikan membuat menu berdasarkan aspirasi profesi atau program studi yang akan diambil di perguruan tinggi.

Menu ini dibuat berdasarkan ketersediaan sumber daya pendidik dan ruangan, serta berdasarkan aspirasi profesi atau program studi yang akan diambil di perguruan tinggi.

Pilihan yang tersedia dibatasi kuota

Peserta didik mengisi survei awal untuk menyampaikan mata pelajaran pilihan yang diminati/sesuai dengan profesi. Satuan pendidikan membuat menu berdasarkan aspirasi profesi atau program studi yang akan diambil di perguruan tinggi.

Jika ada pilihan yang melebihi kuota, maka satuan pendidikan mencari guru dan ruang tambahan

Peserta didik memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Satuan pendidikan mengorganisasikan pemilihan mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan mampu berkolaborasi dan berbagi sumber daya bersama satuan pendidikan lain dalam memenuhi kebutuhan pendidik dan ruang kelas.

Belum tersedia layanan konseling untuk pemilihan mata pelajaran pilihan, baik individu maupun kelompokSudah tersedia layanan konseling terbatas untuk pemilihan mata pelajaran pilihan hanya pada permintaan peserta didik.Sudah tersedia layanan konseling kelompok secara terjadwal dan konseling individu terbatas untuk pemilihan mata pelajaran pilihan hanya pada permintaan peserta didik.Sudah tersedia layanan konseling kelompok secara terjadwal dan ditindaklanjuti melalui konseling individu untuk pemilihan mata pelajaran pilihan kepada seluruh peserta didik.

Setelah melakukan kedua langkah di atas, agar pelaksanaan seluruh rangkaian pemilihan mata pelajaran pilihan dapat berjalan dengan baik, tentunya diperlukan persiapan teknis yang baik. Untuk berbagai hal yang diperlukan dalam persiapan teknis, satuan pendidikan dapat menyesuaikan dengan analisis keperluan dan kesiapan satuan pendidikan.

Misalnya seperti berikut ini.

  • Kegiatan sosialisasi terkait pemilihan mata pelajaran akan dilakukan secara luring atau daring.
  • Teknis pemilihan mata pelajaran pilihan akan dilakukan secara manual (formulir cetak) atau digital (formulir elektronik).
  • Kegiatan atau kebutuhan lain yang diperlukan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Misalnya, satuan pendidikan perlu memutuskan akan mengorganisasikan pembelajaran dengan cara fixed class atau moving class; kerja sama dengan satuan pendidikan lain untuk pengadaan sumber daya.
  • Keseluruhan durasi yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses pemilihan mata pelajaran mulai dari identifikasi mata pelajaran pilihan hingga penyusunan jadwal. Berikut adalah gambaran umum lini masa proses pemilihan mata pelajaran dalam durasi 6 bulan dan 1 tahun.

proses pemilihan lini masaDengan lini masa 6 bulan menjadikan proses pendampingan pemilihan mata pelajaran lebih pendek (hanya satu bulan). Dengan demikian pendidik dan peserta didik memiliki waktu yang sangat terbatas dalam menentukan mata pelajaran pilihan. Dengan waktu hanya satu bulan, peserta didik tidak memiliki waktu yang cukup untuk secara matang memikirkan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasinya. Hal ini dapat mengakibatkan hambatan dalam proses belajar karena pilihan mata pelajarannya tidak sesuai dengan minat, bakat, dan aspirasi. Kemungkinan besar akan banyak terjadi pergantian mata pelajaran pilihan pada saat peserta didik di Kelas XII. Selain itu, satuan pendidikan memiliki waktu yang sangat terbatas dalam memetakan dan mengorganisasikan pembelajaran. Hal ini dapat berisiko menimbulkan berbagai hambatan dalam penjadwalan dan penempatan peserta didik.

Agar pelaksanaan pemilihan mata pelajaran pilihan dapat terselenggara dengan lancar, linimasa waktu tersebut perlu disusun dengan baik sehingga diharapkan tidak akan terjadi tumpang tindih dengan agenda kegiatan lainnya di satuan pendidikan. Lini masa dapat disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kalender akademik, lama proses pengolahan data, dan penentuan pilihan tahapan, serta mekanisme pemilihan mata pelajaran yang sesuai.

Mungkin Anda juga menyukai