Observasi Keteraturan Suasana Kelas pada PMM

Observasi keteraturan suasana kelas merupakan proses memantau dan menilai bagaimana kondisi dan atmosfer dalam kelas berlangsung selama kegiatan belajar mengajar. Observasi keteraturan suasana kelas tidak hanya membantu dalam mengevaluasi efektivitas pengajaran dan pembelajaran tetapi juga dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung keberhasilan akademis siswa.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membangun suasana kelas yang kondusif untuk proses belajar, dengan minimal gangguan yang mengalihkan perhatian peserta didik dari aktivitas belajar

Observasi dinilai berhasil jika, tingkat upaya membangun suasana kelas yang kondusif untuk proses belajar mengajar dengan minimal gangguan yang mengalihkan perhatian peserta didik dari aktivitas belajar.

Dalam observasi ini, ada tiga perilaku sebagai fokus yang harus diperhatikan:

  1. Guru melakukan komunikasi positif untuk membangun suasana kelas yang kondusif
    Perilaku yang dianjurkan:
    ↪ Guru memanggil murid dengan menyebut namanya
    ↪ Guru menyampaikan harapan positif terhadap kelas
    ↪ Guru melakukan aktivitas yang mencairkan suasana kelas
    Perilaku yang dihindari:
    ↪ Guru memanggil murid dengan sebutan yang merendahkan
    ↪ Guru menceritakan keluhan atau persoalan sekolah
    ↪ Guru langsung mengajar tanpa mengkondisikan suasana kelas
  1. Guru melakukan strategi pengelompokkan untuk mengaktifkan keterlibatan peserta didik
    Perilaku yang dianjurkan:
    ↪ Guru mengelompokkan murid dengan menyampaikan tujuannya pada murid
    ↪ Guru menyediakan beragam peran dalam kelompok agar semua anggota terlibat aktif
    ↪ Guru mengajak murid untuk berinteraksi dan berperan aktif dalam kelompok
    Perilaku yang dihindari:
    ↪ Guru mengabaikan dinamika yang terjadi dalam satu atau lebih kelompok
    ↪ Guru melakukan pengelompokkan yang sama terus menerus
    ↪ Guru membiarkan murid berinteraksi dengan teman di dalam kelas
  2. Guru membuat dan mengingatkan aturan/kesepakatan kelas
    Perilaku yang dianjurkan:
    ↪ Guru membuat aturan/kesepakatan kelas yang disetujui semua murid dan ditempel di kelas
    ↪ Guru mengajak murid untuk mengingat aturan/kesepakatan kelas yang telah disepakati
    ↪ Guru mengajak murid menilai seberapa efektif pelaksanaan aturan/kesepakatan kelas
    Perilaku yang dihindari:
    ↪ Guru tidak menyebutkan aturan/kesepakatan kelas ketika menegur murid
    ↪ Guru melanggar aturan/kesepakatan kelas tanpa mengakuinya
    ↪ Guru menetapkan aturan kelas tanpa mendiskusikan dengan murid

Platform Merdeka Mengajar menekankan pentingnya Keteraturan Suasana Kelas. Ini bukan sekadar aturan kaku, melainkan upaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Suasana kelas yang teratur memungkinkan guru untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif. Siswa pun bisa fokus menyerap materi, berpartisipasi aktif, dan merasa aman serta nyaman untuk bertanya dan berdiskusi. Dengan kata lain, Keteraturan Suasana Kelas menjadi pondasi untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang berkualitas dan pada akhirnya berdampak pada pencapaian hasil belajar yang optimal bagi siswa.

Observasi kelas tentang disiplin positif kelas dan keteraturan suasana kelas merupakan dua instrumen yang saling melengkapi dalam platform Merdeka Mengajar. Dengan melakukan observasi ini, guru dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan proaktif bagi siswa.

Mungkin Anda juga menyukai