Larutan Penyangga (buffer / dapar)

Tubuh manusia tidak bisa menerima pH yang tiba-tiba naik atau turun drastis akibat larutan asam atau basa. Hal ini berbahaya bagi tubuh bahkan bisa menyebabkan kematian. Nah, peran larutan penyangga adalah untuk mempertahankan dan menjaga keseimbangan pH. Untuk itu, tubuh kita harus memiliki sifat sebagai larutan penyangga atau yang disebut juga dengan larutan buffer.

Sifat larutan penyangga dapat membantu tubuh manusia untuk mempertahan pH meski diberi penambahan zat asam atau basa. Dengan derajat keasaman yang stabil maka tubuh dapat menjalankan fungsinya dan terhindar dari ancaman penyakit.

Pengertian Larutan Penyangga

Larutan penyangga (buffer=dapar) adalah larutan yang dapat menyangga (mempertahankan) pH terhadap pengaruh penambahan sedikit asam, basa, ataupun pengenceran. Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinnya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.

Asam Lemah dengan Basa Konjungasinya 

Larutan penyangga dari asam lemah, CH3COOH dengan basa konjungasinya, CH3COO dapat dibuat dengan mencampurkan larutan CH3COOH dengan suatu garam asetat yang mudah larut dalam air, seperti CH3COONa, CH3COOK atau (CH3COO)2Ba.

Asam lemah, CH3COOH dalam air mengion sebagai berikut.
CH3COOH + H2O ⇄ CH3COO + H3O+
CH3COO merupakan basa konjungasi dari CH3COOH. Jadi, campuran CH3COOH dan CH3COO merupakan larutan penyangga.

Basa konjungasi, CH3COO berasal dari suatu garam asetat seperti CH3COONa, CH3COOK atau (CH3COO)2Ba. Garam-garam asetat tersebut merupakan garam yang berasal dari reaksi CH3COOH dengan basa kuat seperti NaOH, KOH, atau Ba(OH)2.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + KOH(aq)  → CH3COOK(aq) + H2O(l)
2CH3COOH(aq) + Ba(OH)2(aq) →  (CH3COO)2Ba(aq) + 2H2O(l)

Jadi, larutan penyangga dapat dikatakan sebagai campuran antara asam lemah dengan garamnya. Garam di sini adalah garam yang mengandung anion yang sama dengan asam lemahnya.

Contoh
CH3COOH dengan CH3COONa
CH3COOH dengan CH3COOK
H2CO3 dengan NaHCO3
H3PO4 dengan NaH2PO4
H2PO4 dengan Na2HPO4
HPO42- dengan Na3PO4
HCN dengan NaHCN

Basa Lemah dengan Asam Konjugasinya

Larutan penyangga dari basa lemah, NH3 dengan asam konjungasinya, NH4+ dapat dibuat dengan mencampurkan larutan NH3 dengan suatu garam amonium seperti NH4Cl, NH4Br, atau (NH4)2SO4.

Basa lemah, NH3 dalam air mengion sebagai berikut.
NH3 + H2O ⇄ NH4+ +OH
NH4+ merupakan asam konjugasi dari NH3. Jadi campuran NH3 dan NH4+ merupakan larutan penyangga.

Asam konjugasi, NH4+ berasal dari suatu garam amonium seperti NH4Cl, NH4Br, atau (NH4)2SO4. Garam-garam amonium tersebut merupakan garam yang berasal dari reaksi basa lemah, NH4OH dengan asam kuat seperti HCl, HBr, atau H2SO4.
NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)
NH4OH(aq) + HBr(aq) → NH4Br(aq) + H2O(l)
2NH4OH(aq) + H2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2H2O(l)

Jadi, larutan penyangga dapat dikatakan sebagai campuran basa lemah dengan garamnya. Garam di sini adalah garam yang mengandung kation yang sama dengan basa lemahnya.

Contoh
NH4OH dengan NH4CI
NH4OH dengan NH4Br
NH4OH dengan (NH4)2SO4

Menghitung pH Larutan Penyangga

Larutan Penyangga dari Asam Lemah dan Basa Konjugasinya 
Larutan Penyangga dari Basa Lemah dan Asam Konjugasinya

Sifat Larutan Penyangga

Penggunaan Larutan Penyangga

Mungkin Anda juga menyukai