Penggunaan dan Memperlakukan Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia tersebut kemungkinan dapat memunculkan berbagai jenis bahaya sesuai dengan klasifikasinya, antara lain sebagai berikut.
- Keracunan, sebagai akibat masuknya bahan kimia ke dalam tubuh melalui paru-paru, mulut, dan kulit. Keracunan dapat berakibat fatal, misalnya hilang kesadaran atau gangguan kesehatan yang baru dirasakan setelah beberapa tahun.
- Iritasi, sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif, misalnya peradangan pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.
- Kebakaran atau luka bakar, sebagai akibat ledakan bahan-bahan reaktif (peroksida dan bahan-bahan pelarut organik).
Selain bahan-bahan kimia sebagai sumber kecelakaan bekerja di laboratorium, teknik percobaan seperti distilasi, ekstraksi, dan sarana-sarana laboratorium lainnya seperti air, gas, dan listrik juga merupakan sumber terjadinya kecelakaan.
Cara Memperlakukan Bahan Kimia
Berikut ini beberapa cara memperlakukan bahan kimia untuk keselamatan kerja di laboratorium.
- Bahan kimia cair yang akan digunakan harus diukur volumenya terlebih dahulu. Jangan mengambil terlalu banyak, melainkan ambil sedikit-sedikit agar tidak ada yang terbuang percuma. Gunakan pipet ukur agar volume larutan dapat diukur pada saat kita mengambilnya.
- Bahan kimia yang berbentuk padat atau bubuk dapat diambil menggunakan spatula.
- Jika menuangkan bahan kimia cair dari suatu botol, peganglah botol sedemikian rupa sehingga label bahan menghadap ke atas agar terhindar dari tetesan cairan kimia tersebut sehingga labelnya rusak.
- Jika bahan kimia tidak akan segera dipakai, letakkan di tempat yang aman agar tidak mudah jatuh.
- Beberapa bahan kimia disimpan dalam wadah gelas/kaca yang gelap karena sangat mudah bereaksi jika terkena cahaya. Jauhkan bahan-bahan seperti itu dari cahaya secara langsung.
- Kontak langsung dengan bahan kimia harus dihindari. Gunakan sarung tangan. Pakailah masker ketika bekerja dengan bahan yang bereaksi menjadi gas atau jika mungkin bekerjalah di lemari asam yang dapat menyedot gas tersebut.
- Jauhkanlah pembakar spiritus atau korek api dari bahan kimia yang mudah terbakar.
- Setelah melakukan kerja laboratorium menggunakan bahan kimia, disarankan untuk meminum susu karena susu dapat menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa zat kimia ada yang menunjukkan sifat tertentu apabila bereaksi dengan air atau udara. Zat yang mempunyai sifat dapat menarik air apabila terlalu lama kontak dengan udara disebut higroskopis, contohnya natrium hidroksida, asam sulfat, magnesium klorida, dan kaporit. Adapun beberapa bahan kimia yang mudah bereaksi dengan udara adalah natrium, fosforus, dan air kapur.